Teknis penerapan Karnus pada Gangguan lambung
Gangguan lambung ada bermacam-macam, jika dibedakan tingkat keparahannya akan berbeda satu sama lain. Dari gangguan lambung ringan hingga ke berat maka ada kasus-kasus ringan hingga berat seperti : Gastritis, Ulkus duodenum, Ulkus Gastrikum, GERD dsb.
Gastritis, adalah kondisi gangguan lambung yang terjadi akibat mukosa lambung sebagai perisai pertahanan terganggu (menipis), sebenarnya tergolong ringan (awal) namun kenyataannya gejala yang dirasakan atau yang muncul terkadang justru sangat kuat dan terkesan sangat menyakitkan.
Ulkus Duodenum, yaitu jika otot dinding usus halus (duodenum) mengalami iritasi akibat asam lambung yang berlebihan atau akibat pengaruh zat lainnya
Ulkus Gastrikum, terjadi apabila otot dinding lambung mengalami luka, kondisi ini termasuk golongan gangguan lambung yang berat.
GERD, yaitu kondisi yang terjadi apabila isi lambung mengalami regurgitasi ( naik ke atas ) karena spincter Oesophagus tidak menutup sempurna sehingga isi lambung berbalik ke atas, isi lambung yang sudah bercampur dengan HCl ini sifatnya sangat panas dan iritatif ini akan melewati saluran oesophagus yang bukan kapasitasnya bisa menahan serangan asam lambung, dimana akibatnya akan menimbulkan luka dan perubahan jaringan pada oesophagus. Kasus GERD ini juga termasuk berat dan sangat berisiko terjadi kanker oesophagus.
Munculnya gejala sakit seperti nyeri ulu hati, panas dengan rasa seperti terbakar, begah dsb. bukan disebabkan karena asam lambung yang berlebihan, namun justru asam lambung yang jumlahnya mulai berkurang. Mekanismenya adalah karena kondisi dinding lambung luka, maka ada asam lambung sedikit saja maka lambung akan mengalami sakit yang luar biasa, pada kondisi ini spontan tubuh akan mengurangi jumlah asam lambung yang diproduksi, supaya nyerinya bisa berkurang.
Dampak dari pengurangan asam lambung ini berakibat sistem pencernaan gagal merubah berbagai enzym penting yang diperlukan tubuh untuk mencerna makanan, akibatnya tubuh gagal memproduksi nutrisi sel, banyak sel-sel tubuh yang tidak mendapatkan nutrisinya dengan baik sehingga menimbulkan banyak macam penyakit degeneratif dan berbagai komplikasinya.
AG sereal sebagai nutrisi yg direkomendasikan oleh Konsep Karnus, diformulasikan sebagai nutrisi yang bisa merekonstruksi lambung dan saluran pencernaan lainnya, namun karena cara bekerjanya sesuai algoritme kesehatan manusia maka tidak bisa berdampak instan harus melewati beberapa tahapan yang tidak bisa dipaksakan. Mengingat di dalam komposisi AG sereal mengandung kolagen, protein, serat, mineral dan vitamin; maka terapi dengan Konsep Karnus akan melewati tahapan-tahapan sebagai berikut :
- Cleaning, Brushing : Efek serat dari Bekatul, oat akan membuat mukosa lambung akan tersibak sementara, kondisi ini membuat luka pada otot dinding lambung yang awal mulanya terlindungi oleh mukosa lambung sebagai tameng menjadi terbuka, dari sini maka luka lama ( ulkus) pada dinding akan langsung bertemu secara topikal dengan HCl yang menimbulkan potensi sedikit nyeri. Semakin banyak kadar serat yang diberikan, maka mukosa lambungnya semakin terbuka lebih lebar dan bisa berdampak penderitanya mengalami gangguan seperti rasa sedikit kurang nyaman, sedikit nyeri ulu hati, heatburn, begah dsb.
Solusinya....
Solusinya : berikan pada mereka yang masih awal konsumsi AG sereal diberikan dari takaran ringan yaitu ¼- ½ saset saja yang diseduh dengan air panas ¾ gelas dan sebelum makan, hanya diminumkan airnya saja tdk termasuk endapannya (endapannya sementara waktu boleh dibuang atau dicampurkan ke masakan nasi).
Semakin berat kondisi gangguan lambungnya maka takaran awalan pemberian AG sereal sebaiknya dimulai dari takaran ringan dan tanpa ampas ( endapannya). Hal ini penting karena jika seseorang yang belum terbiasa atau baru pertama kali konsumsi kemudian langsung diberikan dosis penuh yaitu 1 saset diseduh dalam 1 gelas air panas kemudian diminum semua bersama endapannya, ini bisa menjadi boomerang, seseorang perutnya bisa menjadi tidak nyaman atau bahkan bisa kesakitan. Jadi mulai dengan pemberian dari dosis ringan adalah sangat penting dan harus dijalankan bertahap seperti diatas.
- Tahapan sterilisasi : yaitu pada saat perisai mukosa lambung terbuka maka HCl akan bertindak sebagai zat yang mampu membunuh kuman dan berbagai patogen lainya yg berada di lambung baik di permukaan dinding otot lambung maupun diruangan antara mukosa lambung dan otot dinding lambung, efek sterilisasi oleh HCl menyebabkan kuman patogennya akan terbunuh secara topikal, semakin merata efek topikalnya maka strerilisasi dan eradikasinya semakin sempurna. Khusus pada tahap sterilisasi ini bagi mereka yang luka lambungnya terletak di posisi dalam atas (fundus) kantong lambung, diperlukan gerakan seperti tiduran, lalu memiringkan badan ke kiri dan ke kanan supaya efek sterilisasi serta eradikasi kuman bisa berjalan lebih merata dan optimal.
- Tahapan rekonstruksi : pada saat perisai mukosa lambung terbuka maka komponen AG sereal seperti kolagen type 3, berbagai vitamin, mineral dan unsur hara lainnya yang berperan sebagai Co-faktor akan bersatu membentuk jaringan protein fiber, membentuk jaringan ikat, dari sini dinding lambung yang awalnya luka/koyak akan dirajut kembali oleh komponen-komponen ini aga menjadi jaringan yang utuh kembali.
- Protecting : Adalah kondisi saat pati resisten dari pisang bereaksi dengan HCl, ternyata pati resisten yang bersatu dengan HCl akan membentuk senyawa koloid yang berfungsi memproteksi organ otot dinding lambung (bekerja sebagai sitoprotektor ) agar lambung lebih tahan dalam menahan agresifitas HCl yang sifatnya iritatif.
Baik efek Cleaning, Brushing, rekonstruksi maupun proteksi oleh AG sereal tidak bisa dilakukan hanya dalam waktu yang pendek dan tanpa dilakukan maintenance. Sebaiknya dilakukan berkelanjutan dengan dosis takaran lazim adalah ½ - 1 saset AG sereal dikonsumsi 2x sehari utk dosis terapy dan ½ -1 saset per hari untuk maintenance seumur hidup.
Untuk tujuan penanganan gangguan lambung secara utuh dan sempurna, selain menggunakan AG sereal sebagai bahan untuk menunjang rekonstruksi lambung, juga diperlukan Algatea.
Prinsip Konsep Karnus dalam menjaga lambung adalah merekonstruksi dinding lambung dan menjaga agar sirkulasi darah senantiasa lancar, karena kondisi lambung yang baik dan kelancaran sirkulasi darah adalah 2 unsur yang saling mendukung, saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan.
Menjaga lambung sebaiknya juga diimbangi dengan menjaga pola hidup sehat lainnya seperti kebiasaan makan teratur, tidak menunda makan saat lapar, aktif olahraga, mengupayakan seminimal mungkin penggunaan pbat-obat antinyeri, tidak makan makanan yang merusak lambung seperti makanan pedas, kecut, keras dsb. juga tidak ketinggalan yaitu menjaga mood pikiran senantiasa dalam mood relaks, happy dan positif. Tanpa diimbangi dengan berbagai pola hidup diatas, maka dengan cara apapun termasuk konsumsi AG sereal dan Algatea keberhasilan dalam penyembuhan sakit lambung akan sangat sulit terwujud bahkan bisa gagal total.
Menjaga fungsi lambung selalu terjaga optimal adalah usaha yang harus dilakukan terus menerus dan tidak akan ada habisnya. Ada berbagai elemen yang diperlukan agar proses penyembuhan gangguan lambung menjadi lebih sempurna yaitu memerlukan Kajian ilmu tentang gangguan anatomi, fisiologi dan patologi.
Order Alga Gold disini >>>> Order di Shopee
Post a Comment for "Teknis penerapan Karnus pada Gangguan lambung "